Demi Anak
41 Tulisan yang Menentukan Masa Depan
(Ringkasan tulisan saya di buku yang menggetarkan hati saya " Demi Anak")
Sekolah sering bangga atas capaian belajar dan capaian hidup siswanya hingga ia menjadi icon sekolahnya.
Namun jika siswa tidak memberi kontribusi baik untuk dirinya sendiri apalagi untuk sekolah dan masyarakat, sekolah akan mengatakan
"Anak menjalani pendidikan di sekolah paling lama 7 jam, selebih ada dalam pendidikan orang tua dan lingkungannya". Ini maknanya keberadaan anak sudah tak lagi diakui sepenuhnya oleh pihak sekolah ketika ia tidak memberi kebaikan kepada sekolah.
Sebagai orang tua, guru, dan pengelola sekolah saya menerima semua yang melekat pada diri anak-anak saya.
Saya bisa merasakan sesungguhnya wujud sekolah terbaik adalah pendidikan yang ada di dalam keluarga. Orang tua bisa mengapresiasi karya siswanya yang notabene anaknya sendiri. Orang tua juga bisa menempatkan mereka dalam lingkungan yang mendukung bakatnya. Orang tua juga berbesar hati ketika anaknya memiliki patron berbeda dengan dirinya dalam konsep belajar. Apakah guru di sekolah mampu melaksanakan hal tersebut untuk semua siswanya?
Sekadar renungan saja. Mohon maaf jika saya salah menyimpulkan.
______________
Demi Anak
41 Tulisan yang Menentukan Masa Depan
Copy Right © 2020 by Teguh Wahyu Utomo (Ed.)
Cetakan 1, 10 November 2020
Penulis: Astatik Bestari dan kawan-kawan
Editor: Teguh Wahyu Utomo
Lay Out: Tim Penerbit
Desain Cover: Agus Istianto
Penerbit Wahana Resolusi
ISBN: 978-623-7639-73-2
Tebal halaman : 264 halaman
Dicetak oleh WR Printing
Komentar
Posting Komentar