Dibuatkan Teh oleh Imam Sholat Saya

Oleh Astatik Bestari


Ia mendahului saya turun dari mushola pagi ini. Sejak abinya sakit, dialah yang menjadi imam sholat bagi kami sekeluarga dalam 5 waktu sholat.

"Umi Dibuatkan teh ta?" Dapur dan mushola yang tak berjarak jauh membuat saya jelas mendengarkan tawrannya ini walau ia sedang di dapur. Saya cukup mengangguk, mengiyakan tawarannya karena masih ada yang perlu diselesaikan di mushola tersebut ( weleh..weleh..😄)

Tak seberapa lama, ia sudah membawakan teh hangat di samping saya.

"Makasih"  kata saya singkat. Dan begitulah tiap apa yang saya terima dari kebaikan anak -anak saya , saya tak lupa berterima kasih. Pantas kadangkala saat mereka masih lucu lucu dan gemesin protes kalau tidak ada ucapan itu saat mereka melakukan hal yang benar dan tepat yang dapat dipastikan saya bangga .

"Ndak berterima kasih" itu biasa yg mereka ucapkan semasa kanak kanaknya.

Merekapun begitu, spontan berucap terima kasih ketika apa yang kami (ortunya) kabulkan keinginannya terpenuhi.

Pelajaran hidup dari segelas teh hangat pagi ini.


Bagaimana pagi Anda dan anak anak Anda? Pasti membahagiakan juga 😊

1Mei 2018

Komentar

Postingan Populer