Astatik Mufidah berbagi: Karya Nyata: Kemitraan menuju Kemandirian Lembaga
MENCIPTAKAN KEMANDIRIAN LEMBAGA
DENGAN MENYINERGIKAN KEBUTUHAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGARAKAN KEGIATAN PRA
KOPERASI DI PKBM BESTARI
PUSAT KEGIATAN
BELAJAR MASYARAKAT
“BESTARI”
Sekretariat
: Catakgayam Mojowarno Jombang kode pos 61475, telp : 0321-2910154, 085731623678
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan non formal dan informal seperti PKBM adalah lembaga yang memiliki
kewajiban yang sama dengan lembaga pendidikan formal lainnya untuk ikut serta mencerdaskan bangsa (secara
implicit tertuang dalam UU No. 20 tahun 2013
tentang sistem pendidikan nasional). Namun
demikian, secara kontekstual belum memilki kesempatan yang sama untuk
memperoleh bantuan dana secara regular dari pemerintah seperti misalnya bantuan
operasional sekolah (BOS) dan bantuan
sejenisnya sebagaimana halnya lembaga pendidikan formal.
Adanya bantuan dana dari pemerintah di lingkungan
pendidikan non formal dan informal saat ini perolehannya masih diupayakan
bersifat kompetitif, seperti misalnya dana block grant untuk kegiatan yang
bersifat temporal.
Fenomena inilah yang memberi motivasi PKBM BESTARI untuk
melanggengkan kegiatan-kegiatan di PKBM BESTARI yang bertujuan ikut serta
mencerdaskan bangsa dengan tidak selalu bergantung
pada dana block grant dan sejenisnya melalui penyelenggaraan kegiatan pra
koperasi yang bermitra dengan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pola mengimplementasikan strategi kemitraan
melalui pra koperasi untuk mendukung sumber pendanaan PKBM?
C. Tujuan penulisan
Untuk mendeskripsikan upaya PKBM BESTARI dalam rangka
melanggengkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dengan tidak selalu
bergantung pada dana bantuan pemerintah.
Upaya yang dilakukan dalam rangka merealisasikan program tersebut dengan
melakukan program yang bersinergi dengan masyakat yang pada mulanya
mengefektifkan WB keaksaraan fungsional
D. Manfaat
1. Karya
nyata ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pemerintah tentang kegiatan
pra koperasi yang membantu sumber pendanaan kegiatan-kegiatan di PKBM BESTARI.
2.
Karya nyata ini diharapkan dapat menjadi
model bagi lembaga-lembaga sejenis juga praktisi yang berada pada kondisi yang
sama dalam mengatasi pendanaan kegiatan lembaga.
BAB
II
ANALISIS
SITUASI
A.
Profil
lembaga
PKBM
BESTARI berlokasi di Dusun Catakgayam Utara Desa Catakgayam Kecamatan .Mojowarno
Kabupaten Jombang. Berdiri pada tahun 2007 dengan memilki satu kegiatan yang
bermitra dengan Yayasan Bustanul Arifin di desa yang sama berupa program keaksaraan fungsional tingkat
dasar dengan perolehan kuota penyelenggaraan KF sebanyak 2 kelompok.
Pada
tahun 2008 penyelenggara PKBM BESTARI mendaftarkan lembaganya ke Dinas Pendidikan
Jombang dan langsung memperoleh izin penyelenggaraan bersamaan dengan
penyelenggaraan Play Group BESTARI.
Pada
tahun berikutnya, 2009 PKBM BESTARI
memperoleh kuota untuk menyelenggarakan kegiatan KF sebanyak 10
(sepuluh) kelompok yang di danai APBN dan
APBD I .Diselenggarakan pula 1(satu)
kelompok pendidikan kesetraan Paket B yang didanai APBD II. Pada tahun ini pula, PKBM BESTARI memperoleh Nomor
Induk Lembaga (NILEM) 35.1.08.4.1.0009.Kemudian, mencatatkan akte pendirian
lembaga ke notaries Siti Asiyah, SH .Akte pendirian lembaga tersebut bernomor
14 yang dikeluarkan pada 20 Pebruari 2009.
Kegiatan PKBM BESTARI dari masa ke masa mengalami peningkatan
kegiatan dengan sumber pendanaan yang
tidak selalu bergantung pada respon pemerintah terhadap proposal yang diajukan
PKBM BESTARI. Berikut ini grafik perkembangan kegiatan di PKBM BESTARI.
Gambar
1
B. Kerangka Pikir
Gambar 2
Kegiatan-kegiatan PKBM pada dasarnya
selalu membutuhkan dana ketika progam-programnya direalisasikan di tengah
masyarakat. Sumber pendanaan yang ada di PKBM biasanya juga melalui proses
kompetisi dengan lembaga lain, sehingga
kelanggengan kegiatan menjadi terganggu.
Berangkat dari kondisi tersebut, PKBM BESTARI
berupaya membuat program yang dapat membantu pendanaan kegiatan lembaga yang
diawali dengan pemanfaatan tabungan WB
KF tahun 2009.
Sejalan dengan kebutuhan dana di tengah
masyarakat, tabungan WB KF tersebut bergulir ke masyarakat dan aturan serta manajemen
kegiatan pra koperasi ini diterima dengan baik oleh masyarakat, sehingga
perkembangan pra koperasi ini selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya,
tidak hanya di kalangan warga belajar tapi juga meluas di tengah masyrakat.
Dengan banyaknya anggota masyarakat
mempercayakan dananya dikelola PKBM BESTARI melalui pokja pemebrdayaan
masyarakat, hal ini sangat membantu kegiatan pendanaan kegiatan dari hasil
usaha pra koperasi, di samping itu juga bermanfaat untuk membantu kebutuhan
dana di masyarakat.Pada gilirannya baik kegiatan PKBM maupun kebutuhan
masyarakat, keduanya dapat dipenuhi.
C.
Gagasan
utama
a. Gagasan
Dasar
Gagasan
PKBM BESTARI menggiatkan program pra koperasi yang pada dasarnya merupakan
kerjasama langsung antara lembaga dan masyarakat ini karena keinginan lembaga
agar kegiatannya tidak terputus dan
berhenti karena kendala dana yang tidak memadai.
WB
KF sebagai anggota masyarakat yang pada waktu itu mengenal program KF ketika
program KF pertama kali ada di desa Catakgayam melalui PKBM BESTARI, menganggap
bahwa tindak lanjut KF adalah untuk meningkatan kondisi ekonomi mereka,
akhirnya PKBM BESTARI mengajak para WB KF untuk menabung yang tabungan tersebut
dikelola di PKBM BESTARI melalui pokja pemberdayaan masyrakat .
b. Keunikan
Program
pra koperasi yang dikelola pokja pemberdayaan masyrakat ini menjadi salah satu
tulang punggung pendanaan PKBM BESTARI dan menjadi competitor koperasi di desa
tempat secretariat PKBM BESTARI karena banyak anggota masyarakat yang
mempercayakan dananya dikelola oleh PKBM BESTARI dan meminjam pendanaan dari
PKBM BESTARI.
Kegiatan
pra koperasi ini juga sudah meluas di luar desa Catakgayam (alamat secretariat PKBM BESTARI)
bahkan di luar kecamatan.
Perluasan
pemanfaat jasa pra koperasi ini otomatis menambah pendanaan yang besar pada
kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan PKBM BESTARI, sehingga bisa menciptakan
peluang belajar bagi masyrakat di tataran menengah ekonomi ke bawah seperti
yang sudah dilaksanakan adalah pelatihan ketrampilan life skill untuk calon
wali murid play group, biaya belajar di play group yang murah bahkan gratis.
c. keunggulan
Program
pra koperasi yang bersinergi dengan masyarakat ini hampir menyamai kegiatan
perbankan begitu beberapa masyrakat menyebutnya. Karena :
1. tidak ada batasan setoran tabungan yang
disetor ataupun ditarik
2. Boleh
melakukan pinjaman/ penarikan kredit
3.
Semua kegiatan transaksi keuangan mewajibkan
anggotanya untuk disiplin dalam menyetorkan dan mengangsur pinjaman kepada
coordinator kelompok, tidak dibenarkan coordinator kelompok mendatangi anggota,
tapi anggotalah yang wajib proaktif datang kepada coordinator
BAB
III
PELAKSANAAN
PROGRAM
A. Alur Kegiatan
1. Persiapan, kegiatan
ini dimulai pada Oktober 2009 dengan
modal tabungan dari WB KF tahun 2009 . Anggota masyrakat yang terlibat
kepengurusan adalah sebagian besar dari kader posyandu dengan membawahi
sejumlah kurang lebih 100 orang anggota.
2. Pelaksanaan.
Program ini cukup sederhana dalam merealisasikannya, cukup memberitahukan
kepada WB KF bahwa tabungannya bisa dipinjam dengan pengembalian pinjaman
secara mengangsur tiap minggunya selama 10 minggu. Dalam perjalannnya, anggota
masyarakat tertarik dengan pengelolaan dana di PKBM BESTARI sehingga mereka
memanfaatkan jasa pra koperasi ini.
3. Control. Agar
dalam pelayanannya bagus dan mengikuti perkembangan di masyarakat ,pra koperasi
ini senantiasa mengalami perubahan
aturan untuk menyesuaikan dengan kondisi social ekonomi dan psikologis
masyarakat. Karenanya control yang dilakukan dapat berupa rapat koordinasi,
turba, pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi dengan dinas terkait.
4. Evaluasi. Pada
hakekatnya, tiap kegiatan yang mengharapkan respon positif dari pihak eksternal
(masyarakat) tentunya diperlukan evaluasi pelaksanaan. Adapun tahap evaluasi
ini, pra koperasi ini dilakukan melalui rapat evaluasi, public hearing pada
saat RAT dan penyikapan terhadap kondisi social, ekonomi dan psikologis
masyarakat terhadap manajemen yang diterapkan dalam memberi pelayanan kepada
masyarakat.
B.
Waktu
kegiatan
Kegiatan
ini dilaksanakan transaksinya pada tiap minggu dan Jum’at
C. Pihak yang terlibat
Pihak-pihak
yang terlibat dalam kegiatan ini adalah
1. Alumni WB KF 2009 sebagai anggota pra koperasi yang pertama. Mereka memiliki
peran yang cukup strategis di awal berdirinya pra koperasi ini, karena merekalah
pihak yang mempublikasikan telah diselenggarakannya pra koperasi di PKBM
BESTARI, dengan kepercayaannya menabung dan meminjam dana di pra koperasi ini
dan selanjutnya diikuti oleh masyarakat.
2. Kader posyandu
yang juga tutor KF adalah pengurus di tingkat lapangan yang mengkoordinir dan
menghimpun dana anggota untuk disetorkan kepada pengurus pusat yaitu di pokja
pemberdayaan masyarakat ini.
3. Seluruh pengurus PKBM BESTARI sebagian sebagai pengurus pra koperasi
sebagian hanya sebagai anggota. Semua pengurus dan pegawai PKBM BESTARI wajib
menjadi anggota pra koperasi ini agar meyakinkan masyarakat bahwa dananya aman
disimpan di pra koperasi ini.
4. Wali murid play group BESTARI.
Tabungan wali murid juga salah satu sumber permodalan koperasi.
5. Anggota masyarakat yang saat ini berjumlah sekitar 517 orang
adalah pihak terbesar yang juga
mengantarkan berkembangnya kegiatan perkoperasian . Tabungan dan
penarikan pinjamannya menyebabkan permodalan koperasi berkembang pesat.
6. Kegiatan simpan pinjam khusus perempuan
dari Program Pengembangan Kecamatan sebagai sumber bantuan modal
usaha.
Gambar 3
D. Strategi implementasi
Kegiatan ini dapat dikatakan baru ada di
lingkungan desa PKBM BESTARI karena
adanya manajemen yang berbeda dengan lembaga keuangan pada umumnya. Urutan
implementasinya adalah sebagaimana tahapan berikut.
PKBM BESTARI menetapkan aturan bahwa
a. Pengurus
pusat adalah orang yang menangani transaksi keuangan tingkat PKBM yang menerima
setoran tabungan & angsuran pinjaman serta menerima pengajuan pinjaman / penarikan
tabungan melalui coordinator kelompok.
b. Coordinator
kelompok adalah pengurus yang langsung diambil dari anggota masyarakat yang
membawahi 40 anggota di daerahnya.
c.
Pada tiap hari Minggu dan atau Jum’at,para
coordinator kelompok menyetorkan tabungan dan angsuran pinjaman anggota juga
pengajuan pinjaman atau penarikan tabungan ke pengurus pusat yang bertugas di
sekretaris PKBM BESTARI.
BAB
IV
HASIL
PELAKSANAAN PROGRAM
A.
Deskripsi
data
Penyelenggaraan program pra koperasi ini
sejak tahun 2009 sampai saat ini mengalami perkembangan yang pesat, baik
keterlibatan masyarakat maupun hasil perputaran transaksi keuangan yang
dikelola pokja pemberdayaan masyarakat ini dalam membantu pendanaan dana
kegiatan lembaga maupun pemenuhan pendanaan di tengah masyarakat yang
membutuhkan dana untuk usaha mereka .
Data jumlah anggota masyrakat yang
terlibat dalam kegiatan pra koperasi
(terlampir table 1.) Dengan dana yang bergulir di masyrakat sekitar 20jt
per minggu ( diterangkan dalam table berupa asset dana per tahun. Table 2)
Adapun kegiatan yang disubsidi pra
koperasi ini tertuang dalam table 3 (terlampir). Untuk kegiatan promosi
kegiatan ke masyarakat berupa pencetakan kalender, kegiatan social lembaga juga
melibatkan pendanaan yang bersumber dari pra koperasi ini. Lihat table 4
(terlampir)
B.
Pembahasan
Mengimplementasikan
strategi kemitraan melalui pra koperasi untuk mendukung sumber pendanaan PKBM
dengan. urutan implementasinya sebagaimana tahapan berikut.
PKBM BESTARI menetapkan aturan bahwa
1. Pengurus
pusat adalah orang yang menangani transaksi ngankeuangan tingkat PKBM yang
menerima setoran tabungan & angsuran pinjaman serta menerima pengajuan pinjaman / penarikan
tabungan melalui coordinator kelompok.
2. Coordinator
kelompok adalah pengurus yang langsung diambil dari anggota masyarakat yang
membawahi 40 anggota di daerahnya.
3. Pada
tiap hari Minggu dan atau Jum’at,para coordinator kelompok menyetorkan tabungan
dan angsuran pinjaman anggota juga pengajuan pinjaman atau penarikan tabungan
ke pengurus pusat yang bertugas di sekretaris PKBM BESTARI.
BAB V
DAMPAK
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Dampak Sosial
Penyelenggaraan pra koperasi ini berdampak
ke dalam yaitu dampak yang dirasakan
oleh PKBM BESTARI baik bagi kegiatannya maupun pelaksana kegiatan/pengurus
PKBM. Diantaranya adalah:
1. Meningkatkan
pola pikir senang bekerjasama mengingat kegiatan ini bersifat manajemen tanggung renteng.
2. Mendukung
kegiatan –kegiatan pelatihan yang diselenggarakan secara local dan singkat
3. Menopang
program kegiatan social di masyrakat, bantuan materi secukupnya (bantuan kursi
untuk posyandu, sabun cuci dan sembako di masyrakat sekitar)
4. Menopang
pembiayaan untuk kesejahteraan guru play group dan pengurus PKBM
Sedangkan dampak keluarnya berupa
1. Terlayaninya
kebutuhan masyrakat terhadap pendidikan anak usia dini yang murah dan
terjangkau
2. Terlayaninya
kebutuhan pendidikan kesetaraan gratis (khusus Paket B)
3. Terlayaninya
kebutuhan pendidikan ketrampilan yang dapat ditindaklanjuti dengan pembukaan
lapangan kerja bagi masyrakat.
4. Terlayaninya
kebutuhan informasi melalui kegiatan baca buku yang didatangkan PKBM BESTARI
berupa TBM keliling yang pendanaannya dari pra koperasi
B.
Ekonomi
Dampak ekonominya juga dapat dirasakan
oleh PKBM dan pengurusnya serta masyrakat sekitar.
Keberadaan pra koperasi tentunya akan
terasa sekali pada bidang ekonomi, diantaranya
1. Peningkatan
pendapatan pengurus mengingat mereka semua terlibat dalam kegiatan ini. Mereka
memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diberikan pada akhir tahun anggaran.
2. Terpenuhinya
kebutuhan dana dalam melanjutkan usahanya atau kebutuhan dana ekstra karena
adanya kegiatan yang memerlukan dana besar (hajatan pengantin,khitan dan
lainnya) ini dirasakan oleh pengurus dan
masyarakat
C.
Budaya
Patut
disyukuri pula oleh PKBM BESTARI bahwa pra koperasi ini memotivasi pengurus dan
anggota masyarakat untuk berpola pikir dan berprilaku:
1. Disiplin,
karena penyetoran tabungan dan angsuran pinjaman yang melebihi waktu yang
disediakan, berdampak pada ditundanya pencairan pinjaman, akhirnya mereka dapat
menghargai waktu.
2. Tepo seliro,
manajemen tanggung renteng mewajibkan
anggota koperasi tidak bisa seenaknya sendiri mengakses jasa koperasi, mereka
mengetahui, apabila pinjaman dananya belum lunas pada waktunya, maka tabungan
teman-temannya sebagai jaminan pelunasannya.
3. Mengurangi
budaya menarik pinjaman yang mejerat masyrakat, seperti praktik rentenir.
4. Mengenalkan
pengelolaan keuangan bagi hasil kepada masyrakat.
5. Semangat kerja keras, karena tersedianya dana
pinjman dari pra koperasi ini.
BAB
VI
SIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Mengimplementasikan
strategi kemitraan melalui pra koperasi untuk mendukung sumber pendanaan PKBM
dengan. urutan implementasinya sebagaimana tahapan berikut.
PKBM BESTARI menetapkan aturan bahwa
1. Pengurus
pusat adalah orang yang menangani transaksi ngankeuangan tingkat PKBM yang
menerima setoran tabungan & angsuran pinjaman serta menerima pengajuan pinjaman / penarikan
tabungan melalui coordinator kelompok.
2. Coordinator
kelompok adalah pengurus yang langsung diambil dari anggota masyarakat yang
membawahi 40 anggota di daerahnya.
3. Pada
tiap hari Minggu dan atau Jum’at,para coordinator kelompok menyetorkan tabungan
dan angsuran pinjaman anggota juga pengajuan pinjaman atau penarikan tabungan
ke pengurus pusat yang bertugas di sekretaris PKBM BESTARI.
B. Rekomendasi
Karya nyata ini kami rekomendasikan
kepada
1. Pemerintah,
untuk diujicobakan kepada lembaga pelayanan pendidikan dalam lingkup yang
terbatas dengan kondisi sumber pendanaan yang sama dengan PKBM BESTARI
2.
lembaga-lembaga pendidikan yang saat ini belum
memperoleh dana bantuan regular misalnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Lembaga-lembaga tersebut misalnya, TK, RA PAUD,TPQ dan sejenisnya. Sumber dana
pra koperasi ini bisa memaksimalkan tabungan para siswa untuk dibuat koperasi
simpan pinjam dan atau koperasi serba usaha.
Lampiran
1. Foto kegiatan PKBM BESTARI yang
disubsidi oleh kegiatan pra koperasi
2. Table data
Komentar
Posting Komentar