Mengajarkan kepada Anak Menghindari Perilaku Mubazir

Inspirasi Mendidik Anak selama Ramadan bagian 6.

Bulan puasa yaitu bulan Ramadan adalah waktu bagi muslim dan muslimah untuk menahan diri dari segala macam keinginan dan kebutuhan.

Kebutuhan dan keinginan pada bulan Ramadan yang dijumpai setiap hari adalah makan dan minum pada waktunya. Siang hari muslim dan muslimah tidak diperkenankan untuk makan dan minum sehingga makanan dan minuman yang lezat, segar, dan enak menjadi godaan tersendiri, semua tertunda. keinginan dan kebutuhan tersebut baru bisa dipenuhi pada saat bedug Magrib. 

Tidak peduli orang dewasa, remaja, dan anak-anak, terkadang keinginan untuk makan dan minum yang enak dan lezat ini menyebabkan membeli atau mengambil makanan dan minuman untuk stok dimakan pada saat berbuka puasa. Walhasil stok makanan dan minuman untuk dimakan saat  berbuka puasa lumayan banyak. Pada kenyataannya  minuman yang dibeli atau diambil untuk stok buka puasa tidak semuanya dimakan habis. Mubadzirkan?

Mubazir ini adalah perilaku tidak baik, dalam Al-Qur'an dikatakan sebagai temannya setan (Q.S Al-Isra' : 27). Untuk mengenalkan pengetahuan tentang mubazir dan cara menghindarinya seharusnya sudah diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini.

Anak-anak diajak untuk bersimpati dengan golongan lain yang kekurangan bahan makanan, dengan mengetahui kelompok lain kekurangan makanan diharapkan mereka bisa berpikir bahwa memenuhi kebutuhan makanan tidak boleh berlebihan. 

Dipastikan juga anak-anak mengetahui dasar hukumnya bahwa berlebihan atau tindakan yang dinamakan mubazir ini dilarang oleh agama. Tiap saat ditanamkan kepada anak-anak baik itu berlebihan soal makanan dan minuman, pakaian, alat permainan, dan lain sebagainya, semua harus dikenalkan untuk dipenuhi secukupnya.

Membahas ketersediaan makanan dan minuman, konsep "cukup" ditilik dari konteksnya  bisa dimaknai adanya barang dan penggunaannya pas, tidak kurang dan tidak lebih. Selain dari jumlah, makna cukup dalam konteksnya berarti bahwa makanan dan minuman tersebut ada manfaatnya bagi kebutuhan badan. Badan akan sehat dan  kuat untuk melaksanakan aktivitas hidup.

Membuat stok makanan dan minuman untuk berbuka puasa harus juga melihat nilai gizinya, tidak asal menghilangkan lapar dan dahaga. Ini juga tetap dalam konsep tidak berlebihan dalam memenuhi kebutuhan makanan dan minuman. Makan dan minum dari bahan-bahan yang dapat menyehatkan tubuh lebih penting dari sekadar menghilangkan lapar dan dahaga. Apa gunanya makan dan minum yang banyak sehingga bisa menghilangkan lapar dan dahaga sejak subuh hingga Magrib tetapi tidak mendukung kebutuhan kesehatan tubuh?

Nah anak-anak juga harus tahu hal ini mana makanan dan minuman yang sehat dan mana makanan dan minuman yang tidak dibutuhkan oleh tubuh bahkan membahayakan kesehatan organ tubuh. 

Lalu bagaimana seandainya stok makanan dan minuman ternyata berlebihan? Berlebihan ini biasanya karena di rumah sudah ada masakan kemudian tetangga sekitar berbagi makanan. Di Jawa berbagi makanan kepada tetangga sekitar dan sanak saudara dilaksanakan pada malam-malam ganjil di bulan Ramadan.

Makanan dan minuman yang terlanjur stoknya lebih bisa dibagikan kepada tetangga dan juga untuk menambah makanan dan minuman di musala atau masjid untuk persediaan takjil bagi musafir atau orang sekitar dan  orang-orang yang sedang melaksanakan tadarus Al-Qur'an.

Jangan lupa membagikan makanan dan minuman kepada orang lain berupa makanan dan minuman yang baik. Mereka semua sudah disediakan makanan dan  tidak bagian dari yang tidak disukai oleh anggota keluarga. Jadi ketika malam ganjil bulan Ramadan tiba, seyogyanya sudah ada persiapan bagaimana meminimalisir kelebihan makanan agar tidak terbuang cuma cuma sebagai tanda telah melakukan perilaku mubazir. 

Perihal berbagi kepada sesama insya Allah dijelaskan dalam tulisan yang lain. 

 Mubazir ini tidak hanya soal makanan dan minuman saja, tetapi juga berupa permainan anak-anak,  pakaian, dan lainnya yang sebenarnya  pemanfaatannya tidak ada atau tidak sedang diperlukan. Contoh membelanjakan uang untuk permainan yang tidak manfaatnya adalah membeli dan membakar petasan. Manfaat tidak ada, sebaliknya membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Perilaku mubazir ini juga tidak selalu di ruang domestik atau di rumah. Mubazir juga kadang tampak saat ada kegiatan hajatan warga. Selain hajatan warga pada saat prasmanan di kegiatan seminar, workshop, dan lain-lain. Adakalanya tamu hajatan warga atau peserta seminar kegiatan memakan makanan dan meminum minuman yang disediakan tidak dihabiskan. inilah yang namanya mubazir karena makanan dan minuman yang diambil, tidak sebanding dengan pemanfaatannya. Jangan karena semua diberikan oleh orang lain, sehingga tanggung jawab untuk memanfaatkan tidak ada. 

Dalam kondisi memiliki uang banyak atau tidak, menghindari perilaku mubazir ini penting. Tidak berlebihan/ mubazir dalam memenuhi kebutuhan hidup adalah tanda sedang menyukuri nikmat pemberian Allah SWT.

#resolusi_2022

Komentar

Postingan Populer