Menerapkan Metode Inkuiri dalam Proses Belajar di Sekolah dan di Rumah

 


(Inspirasi Mendidik Anak selama Ramadan bagian 7)

Di era digital sebagaimana saat ini, mengajar di ruang kelas ataupun di rumah (bagi pelaku homeschooling dan orang tua sebagai pendamping belajar anak) proses transfer pengetahuan tak harus dilakukan oleh pendidik.

Peserta didik sudah bisa mencarinya sendiri di ruang maya. Pendidik tinggal menyiapkan trigger apa saja yang perlu diketahui peserta didik dan apa saja capaian pembelajaran yang diharapkan dapat terpenuhi.

Iya sepakat, memang tidak semua pelajaran, peserta didik dibiarkan belajar sendiri setelah pendidik memberikan umpan belajar. Ada pelajaran yang proses transfer pengetahuan perlu didampingi pendidik, yaitu belajar agama. Belajar agama tanpa guru, atau belajar sendiri dengan berselancar di dunia maya bukanlah metode belajar yang tepat. Ini bisa menimbulkan kesesatan atau fanatisme buta.

Baiklah, kembali kepada mengajar di era digital. Pendidik yang usianya di golongan Gen X perlu tahu diri saat memberi pelajaran kepada milenia dan Gen Z.

Saatnya pernyataan William Arthur Ward diaplikasikan dalam mengajar. Pernyataan ini sering muncul dalam kegiatan workshop guru.

"Guru biasa memberitahukan, guru baik menjelaskan, guru ulung memeragakan, dan guru hebat menginspirasi." Pernyataan yang terakhir ini yang mungkin patut jadi tren mengajar saat ini.

Direktur Kampus Desa Indonesia pernah mengatakan bahwa pendidik itu tak perlu pandai semuanya apalagi di era digital ini. Mampu membuat peserta didik punya karya dan wawasan luas, adalah prestasi seorang pendidik.

Metode inkuiri rupanya paling relevan di era digital ini. Pendidik hanya memberi umpan/ trigger, peserta didik akan lari mencari tahu, dan dapat dipastikan capaian pengetahuan peserta didik tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pendidiknya. 

Berikut ini ada cerita pendek, bagaimana orang tua mengajak anaknya terus belajar dan menggali pengetahuan baru utamanya di bidang teknologi digital (karena anaknya minat di bidang ini) di mana posisi orang tua gaptek.

Emak yang Banyak Maunya

"Dik, Dik, umi buatkan seperti ini dong!" Si emak menunjukkan link bio salah satu akun IG berita online. Tidak lama kemudian permintaan emak terpenuhi. Sat set begitulah kerjanya si Gen Z ini.

"Umi, di Niagahoster juga ada lho seperti itu, namanya eazy link." Beberapa jam kemudian ia memberi tahu emaknya kalau ada rangkuman link bio yang fungsinya sama dengan link bio yang diminta emaknya.

"Oh, kalau begitu pakai yang Niagahoster saja, sekalian satu paket produk yang kita pakai." Wah si emak benar-benar deh maunya seabrek!

 Si Gen Z mengubah lagi link bio sesuai permintaan emaknya.

"Sudah dikirim adik di emailnya umi." Cling link bio jadi! https://nh.co.id/astatikbestari

"Dik Dik, tulisan-tulisannya umi dibuat model link bio seperti ini juga ya!" Ternyata si emak punya kemauan lagi dan lagi. Untungnya ia selalu siap memenuhi kebutuhan emaknya. Emak yang ingin memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagimana para Gen Z. Tobat tobat!

"Nanti umi siapkan link tulisan-tulisannya dulu ya." Si emak sangat bersemangat. Ia selalu punya pikiran positif, apa yang diminta kepada Gen Z-nya perihal pemanfaatan teknologi digital, pasti akan dipenuhi.

"Jadi, nanti kalau klik link tersebut tulisan-tulisan umi terbagi dalam tema pendidikan, tema PNF, tema parenting, tema perempuan, dan lainnya, Dik." Panjang kali lebar emak Si Gen Z memaparkan kemauannya.

"Iya iya, nanti kalau sudah selesai kirim ke Adik." Nah kan, tidak mungkin kemauan emaknya tertolak. Pernah juga si Gen Z bilang begini ke emaknya

"Umi mengira, adik itu bisa melakukan semuanya?"

"Iya, dong!" Tanpa pikir panjang emak menjawab spontan. Bagi si emak, saat minta Gen Z dibuatkan ini itu terkait produk teknologi, pasti akan ada proses belajar. 

Gara-gara emaknya minta ini itu, ia jadi mencermati tutorial yang dibutuhkan emaknya. Selain melihat tutorial YouTube, ia juga mencari informasi lainnya. Wawasannya menjadi lebih luas. 

Begitulah gaya si emak menumbuhkan semangat belajar dan ingin tahu Gen Znya. 

Sekali berlayar dua tiga pulau terlampaui. Bahasa Jombangnya "siji gawe, loro gawe".

Komentar

Postingan Populer