Peran Literasi di Tengah Peradaban Modern





Hari Aksara Internasional ke-56 tahun 2021 mengambil tema  Literacy for a human-centred recovery: Narrowing the digital divide, Literasi untuk Pemulihan Kemanusiaan: Mengurangi Kesenjangan Digital. Literasi diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun pondasi yang kuat untuk pemulihan yang berpusat pada manusia.

Kemajuan teknologi digital membawa manusia kepada peradaban lebih modern. Modern  tampak pada pola pikir dan pola laku dalam menaklukkan peradaban dengan ilmu pengetahuan. Peradaban yang baik itu dapat memuliakan manusia dan kehidupannya. Semakin banyak kecanggihan teknologi yang kita kuasai, semakin beradablah kita menghormati nilai nilai kehidupan. Karena melalaui kecanggihan teknologi informasi, kita bisa mengakses bacaan apapun yang kita butuhkan ataupun tidak kita butuhkan.

Banyaknya bacaan baik tulisan, gambar, video dan audio memperluas cakrawala berpikir kita. Kita lebih kaya informasi untuk memupuk nilai nilai kehidupan dan kemanusiaan. Nilai nilai yang menghormati moral, sehingga kita ringan menghormati orang lain, ringan berbuat baik dengan ihlas.

Nilai nilai yang memandang peristiwa kehidupan lebih obyektif. Sehingga kita tidak mudah terprovokasi dengan berita, status, foto foto yang berpotensi melupakan untuk menghormati hak-hak orang lain dan nilai nilai kemanusiaan.

Kita berharap dunia digital kita dapat membantu kita menjadi orang yang sopan, terdidik dalam ahlak terhindar dari arogansi moral, ego sentris yang menunjukkan bahwa kita kurang banyak ilmu dan pengetahuan.

Di Masa pandemi COVID-19 ini membaca seharusnya lebih diperbanyak lagi. Kita memasuki era baru. Karena kebaruan itulah kita harus banyak mencari pengetahuan agar cepat bisa beradaptasi. Beradaptasi itu penting. Tidak bisa beradaptasi bisa menyebabkan gangguan dalam hidup. Baik gangguan fisik maupun psikis. Maka benar kalau ada yang mengatakan di era pandemi COVI-19 ini orang cerdas adalah orang yang memiliki gagasan bagaimana ia survive di tengah kebiasaan baru. Tentu saja, untuk mendapatkan gagasan inovatif kuncinya 'membaca'. Membaca tulisan, menyimak informasi melalui media digital dari sumbernya langsung.

Jangan lupa, ketika kita memutuskan untuk gemar membaca ada pesan Buya Hamka "Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik”.

Selamat Hari Aksara Internasional ke-56.

Komentar

Postingan Populer