Selling, Marketing dan Branding dalam Bisnis

Oleh Astatik Bestari
Pengelola http://bestaripangan.co.id



Gagasan tentang selling, marketing dan branding ini saya temui di seminar online Dongkrak UMKM yang diselenggarakan Bangundesa.id tadi malam ( 28 Desember 2018)

A. Sekilas tentang Bangun Desa 

Bangundesa.id ( BD.id) merupakan platform crowdfunding terintegrasi dalam rangka 
membantu pegembangan rural area melalui program – program pengembangan yang lebih berkesinambungan dan berdampak luas. Platform ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi sarjana
yang merupakan agent of change, sociopreneur untuk turun dari desa ke kota turut serta membangun 
desa dan mengembangkan potensi desa. Sehingga dapat menjadi desa mandiri percontohan bagi desa 
yang lain.
Pada platform ini teknologi informasi & komunikasi dalam bentuk web & apps based sebagai penghubung antara pihak penyumbang dana, penanggung jawab implementasi dana & pengembangan masyarakat (penyalur dana), serta pihak masyarakat desa yang beserta perwakilan dari pihak bangundesa.id yang akan memantau serta mengontrol after project implementation.

 Tujuan bangundesa.id
1. Menjadi wadah cloning sociopreneurship dari desa ke kota
2. Terimplementasinya program renewable energy & sustainable food di pedesaan
3. Desa dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya melalui program-program teritegrasi dengan platform bangundesa.id
Untuk tahapan awal ini BD.id melakukan pengenalan-pengenalan  tentang tokoh-tokoh berpengaruh di desa di seluruh Indonesia melalui seminar online.
Tujuan dari seminar online adalah membantu masyarakat untuk membuka ide dan wawasannya terkait desa-desa percontohan, contoh tokoh pemuda yg menjadi motor penggerak di desa, dan juga  sebagai wadah promosi pengenalan desa-desa.
Sain seminar online, bd.id memiliki fitur tentag artikel desa, serta crowdfunding yang kedepannya akan  diintegrasikan kepada bbeberapa  stakeholder terkait untuk membentuk entitas baru di desa yang  bertujuan untuk  menggerakkan ekonomi desa.
Karakteristik Indonesia yang 2/3 penduduknya adalah pemuda dibawah 35 tahun , bd.id optimis untuk membawa perubahan negeri ini menjadi lebih baik.
Khususnya untuk  menekan angka urbanisasi pemuda-pemudi  desa, bd.id ingin pemuda -pemuda tersebut berani unjuk gigi di desa asalnya  membuat gerakan yang bisa berdampak luas bagi ekonomi masyarakat desa .Tahapan  saat ini  masih developt sistem portal bangundesa, butuh sedikit waktu untuk membangun infrastruktur portal tersebut, namun bd.id sudah mulai mengenalkan desa-desa serta pemuda-pemudi  yg berpotensi untuk menjadi tokoh yang bisa di contoh pemuda lainnya
Pada seminar online tadi malam (28-12-2018 bd.id menghadirkan Novan selaku CEO PT. Nanotech Herbal Indonesia, dan sering memenangkan bbeberapa kompetisi bisnis di dalam maupun luar negeri.

B. Materi Seminar Dongkrak UMKM
Paparan materi sseminar ini saya paparkan dalam bentuk mengcopy chat dari narasumbernya Pak Novan langsung sebagai berikut iini semua chat paparan materi seminar Dongkrak UMKM yang diselenggarakan Bangundesa.id.

"Kita mulai dari masalah perbedaan antara branding, marketing, dan selling.
Ternyata ketiga hal itu berbeda sekali . Dalam setiap usaha/bisnis, ujung tombak adalah selling, atau berhasil atau tidaknya menjual sesuata. Penjualan mobil toyota rasanya bisa sampai menguasi market share diatas 60%, itu contoh.
 Jadi, selling berorientasi pada penjualan.

Lalu apa itu marketing?
marketing berorientasi pada penguasaan pasar, berapa persen yang mampu dikuasai (market share).

 Kalau branding,
Itu  orientasi pada loyalitas pelanggan/ customer/ pembeli. Kenapa orang bisa bolak balik beli barang yang sama, itulah pengaruh branding. Mau dijejalin dengan merek lain apapun, ketika orang mengatakan kopi berbentuk permen orang akan langsung connect dengan merek yanga namanya KOPIKO.
Padahal dulu juga ada yang sama, KINO kalau ga salah ya, tapi ggak  kuat kino masuk menyaingi, itu karena brand kopiko udah kuat banget melekat di benak konsumen. Sama juga dengan indomie, starbucks, harley davidson, dan lain-lain .
 Orang nyari mie instant, yang disebut pertama apa?
indomie pasti, saking kuatnya pengaruh branding disana.
Jadi, branding itu bukan hanya sekedar logo ya. Logo itu dalam dunia branding namanya brand arsitektur.  Bukan juga merek, label, kemasan.
Brand itu sebuah ikatan emosi antra produk dengan customernya.
Jadi, apa yang dikatakan orang lain terhadap produk kita, itulah brand
BUKAN apa yang dikatakan kita terhadap produk kita sndiri.
kalau itu klaim namanya, produk saya keren nih bisa ini bisa itu; itu klaim.
Tapi kalau kata orang, eh..., kemarin saya beli hp xiaomi, jatoh, terus keinjek hp nya masih nyala, gak ada cacat sama sekali, kuat banget ni hp,misalkan nah itulah branding.

Terus kenapa kita perlu branding?
kan bisa, jual tinggal jual aja, nasi padang jual tinggal jual, ada yang laris banyak
iya, betul, tapi itu hanya selling,
 bagaimana kalau tiba-tiba  ada orang lain, kompetitor datang, dan mendirikan rumah makan padang yang hampir sama, persis di sampaing rumah makan padang dia pasti kelabakan, karena pasti berpikir yang punya, gimana ya  kalau banyak pembeli datang ke rumah makan sebelah
 beda dengan kalau begini, pokoknya, kalau ke Serpong, belum dikatakan pernah ke Serpong  kalau belum makan nasi padang di rumah makan si A,misalkan.
 Wah itu mah udah tinggal ongkang kaki, dari kota manapun, di branding seperti itu, tak peduli berapa banyak dia dikelilingi rumah makan yang sama,
pembeli pasti nyari rumah makan si A.

Jadi, kenapa kita perlu branding?
 1. supaya bisnis kita gak mudah dihantam pesaing
2. branding itu intangible asset
 tau aset yang tidak berwujud
 tapi nominalnya besar sekali
contoh GOJEK, AIRBNB, UBER, dll
 GOjek punya motor?mobil? ngga tuh
airbnb punya rumah, hotel? ngga sama sekali. Tapi kenapa investor mau naro triliunan uang di gojek, bukalapak, dll;
thats the power of branding, intangible asset nya melampaui apa yang mereka lihat dan miliki saat ini
Luar biasa oke lanjut.
Itulah diantaranya kenapa kita perlu branding
Lalu gimana dong caranya branding di desa desa? ini kan bangundesa.
 Ada kurang lebih 10 macam branding
 jadi ada yang namanya komunal branding
komunal branding itu branding untuk kelompok, komunitas, desa, atau apapun yang disana ada sekumpulan sesuatu (orang, hal, dll) termasuk desa.
Oke biar clear, saya tanya
kalau saya tanya kota gudeg, jawabnya mana?
kalau saya tanya kota pempek, jawabnya mana? Itulah komunal branding.
Jadi, cari yang menjadi bonus demografis dll, di tempat atau di desa kita sekarang,
dari Lombok misalkan, ada apa nih yang unik dari Lombok, ayo buat branding produk Lombok.
Dari Papua misalkan, ada apa disana
 buat branding produknya.
Purwakarta misalkan, ada sate maranggii.
 Bogor, ada talas dan lain-lain. itulah komunal branding,
Ciptakan dan jangan terlalu luas.
owh di Bogor ada talas, ada soto mie ada apa gitu banyak semua di branding
gak nyampe nanti tujuannya. Ambil 1 terkuat produknyaa, BRANDING
 anggap sekarang ada 75000 desa
jadi akan ada 80000 produk dengan branding masing masing
 MEA?? LEWAT, krisis ekonomi, lewat lah...mau diserbu apapun, akan sangat kuat pertahanannya dengan branding
 Oke, Pak, sekarang saya paham apa dan kenapa harus branding
terus gimana Pak caranya? termasuk youtube channel saya, itu apa kira-kira masuk jenis apa di branding ini?
personal branding. saya pun harus membranding saya, saya itu siapa, kenapa orang harus tau saya, bukan pencitraan loh ya, beda.
kalau pencitraan itu dipoles sedemikian rupa sehingga saya harus terlihat seperti siapa. Kalau branding beda, mengenalkan kepada orang bahwa saya itu seperti ini

Kembali ke komunal branding yak
caranya memang gak mudah, dan itu harus diakui dan tidak ada cara instant.
 Karena branding itu harus "menghipnotis" orang supaya ketika beli sesuatu, kita yang pertama diingatnya bukan orang lain.
 Seperti yang tadi saya sampaikan ,kalau orang mau mie insant;
tanya ke warung, itu indomie
 ahkan, ada orang yang ke warung datang, bang, ada aqua ga?
 ada kata abangnya, terus dia ngasih vit
komplain ga pembeli, ga pernah saya lihat tuh
karena di benak pembeli, semua air minum sudah otomatis bilangnya aqua.
bahkan ada yang bilang, Bang beli aqua merek minerale dong.
Nah, kembali ke komunal. Jadi ada banyak tahapan ketika kita mau membranding sesuatu, sederhananya adalah kita harus paham, produk kita itu keunggulannya apa, value nya apa, added value nya apa
 added value (nilai tambah/keunggulan)
 itu harus diketahui dengan pasti
 misalkan, ini beda dengan yang lain, disini semua terintegrasi secara digital.
Misalkan  akses dan koordinasi lebih mudah dan lain-llain ketika itu sudah diketahui, kemudian masukan ke kategori yang tidak banyak pesaingnya, ini pun ada triknya, ada caranya.
emudian apa DNA dari produknya? misalkan untuk kopiko, DNA nya adalah kopi, kategorinya permen
tapi intinya adalah, proses menuju branding itu agak panjang.
Jelas,panjang mendapatkan sesuatu yang wowww, itu tidak bisa instant.
secara sederhana, sekarang bisa dimulai dulu dari
 1.membayangkan ada apa didesa saya
2. kalau mau bikin produk, namanya apa ya? manisan cabe lombok misalkan
gudeg yudjum jogja
 3. mulai buka pertemanan dengan mereka yang pandai desain kemasan produk
4. mulai pikirkan tagline
seperti ini "kopiko, jagonya ngopi"
 "Idomieeee selereakuuu"
 "satu lagi dari mayora" dan lain-lain.
Buat tagline itu ternginang di kepala mereka ketika mereka teringat akan desa kita masing masing.
tagline ini juga ada caranya dalam branding, gak bisa sembarangan memang untk bisa menjadi tagline tangguh
 tapi sementara kita melangkah dari yang simpel dulu saja
nah kaya begini

 tapi jangan dipikirkan dulu ya
bayar workshopnya saya sampai 7 juta waktu itu sama ahlinya pa Subiakto
orang yang bikin brand indomie dan kopiko (yang terkenal)
 sampai 2 produk itu sampai sekarang ga pernah bergeming
 tapi disini saya sampaikan yang sederhana yang bisa kita lakukan
 itu tadi tahapannya
1. bayangkan produk apa yang bisa dibranding (satu saja yang unik)

2. mulai bangun pertemanan dengan mereka yang bsia desain

3. Pikirkan apa merekenya yang bagus.

4. buat tagline yang menunjukkan bahwa ini adalah produk dari desa saya, dari desa lain ada, tapi gak akan mampu menyaingi produk saya

5. bergabung dengan mereka yang sudah paham bisnis, bangundesa.id sudah banyak pengalaman dalam berbisnis. Ini bisa jadi pilihan pertama dan utama. Gak rugi bekerjasama dengan bangundesa.id

7. Jangan menyerah jika menemukan trouble di tengah jalan. Tidak ada bisnis yang sekali langkah dapet uang banyak kecuali bisnsi pelihara tuyul.

8. Jika sudah sukses, copy paste ke desa lain.

Itu materi yang tersaji dalam seminar online tadi malam. Mengenai tanya jawab dan review seminar insyallah saya tulis dalam sesi lain.
Terimakasih Bagundesa.id

Komentar

Postingan Populer