Maulid Nabi di Daerahku

SELAMAT ULANG TAHUN NABI MUHAMMAD SAW, SYAFAATI KAMI DI AKHIRAT KELAK

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu memberikan kesan yang mendalam pada tiap tahunnya. Di daerah saya, Mojowarno Jombang sejak 10Robiul awal sudah ramai pembacaan diba' di tiap musholla. Pada malam 12 Robiul awal peringatan semakin meriah dengan tradisi  masyarakat "obyaran",  uang logam recehan disebarkan saat mengucapkan "allahumma sholli ala muhammad" pada saat 'srakalan' ( para jamaah berdiri  bersholawat kepada nabi, sebagaimana yang biasa dibacakan saat kedatangan pengantin putra di daerah Jawa)
Di daerah asal saya, Kutorejo Mojokerto, istilah 'obyaran' ini dinamai 'udik -udikan'.

Dulu, tumpeng- tumpeng yang disajikan untuk 'muludan' istilah jawanya peringatan Maulid Nabi ini menggunakan 'layah' salah satu perabot rumah tangga untuk menghaluskan bumbu dapur yang terbuat dari tanah liat yang sudah dibakar. Tumpeng-tumpeng muludan ini isinya, selain nasi dan lauk pauk ada pula berisi buah-buahan.

Di daerah Kebumen, ada acara tukar menukar buah-buahan antar warganya di samping ada pembacaan barzanji sampai habis satu kitab sehingga bubarnya kegiatan sampai larut malam sekitaran jam 02.00 . Di pesisir pantai selatan di Kebumen ini, para santri shodaqoh telur asin, juwadah atau makanan untuk guru-gurunya.

Di Tegal ada pula kegiatan takwinan pada hari kedelapan maulid nabi ini. Takwinan ini dulunya menggunakan 'layah' berisi kue-kue. Saat ini 'layah sudah diganti dengan piring dan atau beberapa perabot dapur lainnya.
"Malam rolasan" istilah di Tegal ini diramaikan dengan tukar- menukar ember antar warganya.
Allahumma sholli ala muhammad, syafaati kami di akhirat kelak.

#sumber informasi tradisi tersebut dari percakapan WA anggota yang berada di daerah tersebut

Komentar

Postingan Populer