Ayahku Hebat! Hadir di Rapat Wali Murid Sekolah Saya

"Ayah, Terimakasih Telah Hadir dalam Rapat Wali Murid Sekolah Saya "

Beberapa hari setelah kegiatan rapat wali murid untuk mengambil raport semester ganjil atau kegiatan parenting PAUD, saya melihat beberapa postingan orang-orang hebat dalam status, foto dan komentar di beranda facebook saya.
"Kyai ayah yang hebat"  Saya berkomentar pada foto seorang tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Alhamdulillah, diberi kesempatan Allah untuk menghadiri ini,Ning Guru" begitu komentar baliknya pada postingan fotonya beliau dalam ruang rapat...

"Ibunya hamil tua, kelas anak saya di lantai 2, terpaksa saya yang ambil raport.." Ini salah satu komentar orang hebat berikutnya, ketika saya juga berkomentar apresiatif atas kehadiran beliau di sekolah putra/putrinya.
"Sepanjang yang saya terima dari salah satu pertemuan orang tua, katanya anak yang dekat dengan ayah lebih cerdas.Rosiana Silalahi ( Host salah satu stasiun TV swasta negara kita) mengatakan pula bahwa 'pria nampak seksi dengan ikut andil dalam ngurusi anak-anaknya" komentar balik saya pada beliau yang istrinya sedang hamil tua.

"Wkwkwk... Ibunya mengajar, terpaksa saya yang datang".
Komentar balik atas apresiasi saya berikutnya, pada postingan milik seorang ayah yang menghadiri kegiatan parenting PAUD sekolah putranya.
"What? Kok terpaksa?" Saya balik berkomentar...

Ayah-ayah yang hebat, saya jadi ingat ayah saya juga. Sejak saya TK sampai SMP kelas dua, beliau yang mengambilkan raport saya, beliau juga yang selalu berkomunikasi dengan guru-guru saya di luar rapat wali murid.Pada tahun-tahun berikutnya, ibu yang hadir pada rapat wali murid karena ayah sakit stroke.
Senangnya saya sepulang dari rapat wali murid, ada saja yang diceritakan ayah. "Astatik itu anak tunggal ya,Pak?" Suatu kali Ayah mulai bercerita sapulang rapat wali murid.
"Meskipun demikian,jangan dimanja ya,Pak".   Ayah saya mengulangi peringatan bersahabat guru saya. Saya merasa ada informasi baru tentang diri saya ini, sehingga saya menyesuaikan diri sesuai pola pikir saya waktu itu. "Oh, berarti manja itu tidak baik" Benak saya menyimpulkan bagitu...

Ayah saya mungkin sama dengan ayah orang lain. Kadang-kadang saya sebal juga dengan aktivitas partai dan organisasinya.
 "Mesti abah iki, balak balik rapat". Suatu malam, saya membukakan pintu rumah untuk beliau yang baru datang dari rapat NU.
O, ya saya memanggil ayah saya 'abah', dan kini panggilan serupa saya tiru untuk anak-anak saya. Kala itu, ayah diam saja mendengar ungkapan kejengkelan saya. Begitulah, meskipun saya masih kecil, apa yang saya ungkapkan pasti menjadi pertimbangan beliau juga ibu saya dalam mendidik saya...

Ayah - ayah yang  hebat,
Jangan-jangan putra dan putri Ayah juga demikan saat Ayah mengambil raport mereka . Mereka merasa senang, mereka jadi jengkel ketika Ayah  sangat sibuk dengan aktivitas Ayah di luar rumah.

Ayah dan Bunda, luangkan waktu untuk hadir dia acara anak-anak kita, dari sanalah kita akan mengetahui seberapa hebatnya anak-anak kita  di mata gurunya dan warga sekolah lainnya.

20Desember 2016

Komentar

Postingan Populer